Sabtu, 31 Oktober 2009

BATIK PRODUK BUDAYA INDONESIA

PERILAKU KONSUMEN

BATIK PRODUK BUDAYA INDONESIA

Bangsa Indonesia patut berbangga hati karena pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu UNESCO telah mengukuhkan Batik sebagai warisan budaya Indonesia. Semakin lama batik tidak hanya terkenal di Indonesia saja melainkan di dunia internasionalsekalipun. Salah satu contoh menurut salah satu sumber berita bahwa batik menjadi pilihan perancang Internasional Dries Van Noten yang digunakan untuk koleksi musim semi dan panas 2010 dalam pecan mode di Paris, Van Noten dikenal karena kecenderungannya menggunakan elemen etnis ke dalam rancangannya. Kali ini dia mengambil batik jawa bermotif lereng.parang,dan batik pesisir bermotif bunga dan motif ikat yang mengingatkan pada Nusa Tenggara Timur.
Batik bisa saja ditemui di Negara-negara lain,seperti Malaysia, Thailand, India, China, Srilanka, atau Iran. Namun batik Indonesia memiliki cirri khas yang tidak didapati di tempat lain. Dalam ragam corak,motif,maupun warnanya, ia tak semata-mata menampilkan estetika, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.
Batik telah melalui perjalanan panjang dan merupakan proses budaya yang berlangsung dari generasi kegenerasi. Seiring perjalanan waktu corak dan warna batik semakin beragam, dengan hadirnya warna-warna cerah maupun motif bunga. Hal ini tak lain karena adanya pengaruh asing ,seperti yang bisa dilihat pada batik yang dihasilkan di daerah pesisir. Warnanya khas, biasa terlihat lebih cerah ,tak sedikit pula yang motifnya terinspirasi dari kehidupan laut.
Betapa terkenalnya batik pada era sekarang. Tengok saja zaman dulu,hanya orang-orang tertentu yang mengenakan kain batik. Bisanya kebanyakan orang tua yang memakai batik. Seiring perkembangan zaman, kain batik pun mulai dikembangkan dan dimodifikasi berbagai macam bentuk. Sekarang hampir semua kalangan bisa kita lihat memakai batik mulai dari anak kecil,remaja,orang dewasa dan orang tua. Mereka seakan bangga jika mengenakan pakaian batik. Bahkan dikalangan pekerja ada yang memakai batik setiap hari Jumat. Kesadaran para desainer untuk terus mengangkat kekayaan budaya Indonesia dalam setiap karyanya menjadi salah satu factor yang menjadikan batik seperti sekarang ini. Yang dulunya identik dengan acara formal sekarang melebur dalam dunia mode.
Desain batik dibuat semakin beragam dengan tetap mengikuti mode terkini,sehingga akhirnya menembus pasar yang lebih luas. Jenis batik yang digunakan juga diambil dari berbagai daerah di Indonesia sehingga sekaligus semakin memperkenalkan pada khalayak luas.
Apresiasi berbatik ini mulai bisa ditemui ditiap lini. Mulai dari sector formal maupun informal,dari perusahaan swasta hingga tempat-tempat publik seprti pusat perbelanjaan atau tempat hiburan pun tak ketinggalan merayakan hari batik ini dengan memberikan penawaran-penawaran yang menarik.
Pengukuhan batik sebagai warisan budaya memang bisa menjadi langkah awal yang tepat. Semoga apresiasi terhadap budaya ini tak terhenti sampai disini. Perlindungan dan kepedulian terhadap warisan budaya lain,terutama yang semakin langka dan hamper punah, selayaknya dilestarikan dari generasi ke generasi. Meski arus modernisasi datang, identitas budaya bangsa tak hilang. Dan semoga rasa cinta terhadap produk budaya Indonesia dapat ditularkan ke generasi yang akan datang.


Referensi: harian kompas , Minggu 4 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar