Rabu, 30 Desember 2009

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

Merosotnya Citra Produk Buatan Cina

Citra adalah hal yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual. Citra produk/barang dapat terbentuk dari berbagai macam hal, misalnya : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memakai/mencoba produk tersebut, perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang pernah memakai produk/barang, kisah-kisah dari teman, keluarga tentang baik buruknya produk tersebut.

Citra barang-barang buatan Cina semakin terpuruk karena muncul berbagai skandal pada barang-barang ekspornya seperti kasur, mainan anak-anak dan tekstil. Menurut para pakar ekonomi, hal tersebut tidak akan berdampak langsung pada sektor ekspor Cina, negara dengan laju pertumbuhan ekonomi paling tinggi di dunia. Di pihak lain muncul keragu-raguan di kalangan konsumen dan pemilik toko terutama di Barat terhadap barang-barang "Made in China" yaitu produk buatan Cina.

Kritik terhadap barang-barang buatan Cina mencuat ketika pabrik mainan anak-anak Amerika Mattel sampai dua kali menarik produknya dari pasar di seluruh dunia. Pabriknya di Cina dianggap menggunakan bahan cat yang berkadar timah hitam terlalu tinggi. Hal itu membayakan kesehatan. Kualitas barang-barang buatan Cina diragukan. Tak pelak lagi begitu banyak perhatian sekarang tercurah terhadap barang-barang ekspor Cina. Menurut Annette Nijs, direktur Lembaga Cina Eropa di Universitas Nijenrode - Breukelen, selama bertahun-tahun selalu ada barang buatan Cina yang dikirim kembali ke pabriknya.

Annette Nijs: Selama bertahun-tahun banyak barang-barang buatan Cina, ditarik kembali dari pasar. 80% mainan anak-anak dan tekstil yang dijual di seluruh dunia, adalah buatan Cina. Jadi kalau sampai terjadi sesuatu pasti langsung dikaitkan dengan Cina. Sekarang ini ada semacam kekacauan total mengenai pemberitaan tentang barang-barang buatan Cina. Padahal dalam prakteknya tidak berbeda dengan dulu.

Garmen
Tidak lama setelah diberitakan tentang dikembalikannya mainan anak-anak buatan Cina, serta-merta bermunculan lebih banyak berita negatif tentang barang-barang buatan Cina. Pemerintah Selandia Baru misalnya melakukan penelitian terhadap kualitas garmen yang diimpor dari Cina. Sejumlah besar kaos oblong, celana dan piyama ditemukan mengandung zat dalam kadar tinggi yang bisa mengakibatkan kanker.

Sebuah pabrik kasur Belanda mengirim kembali kasur-kasur buatan Cina karena mengandung zat beracun. Dalam prakteknya jenis zat tersebut sebenarnya lumrah saja untuk mencegah serangga. Siapa yang sebenarnya bersalah dalam kasus barang-barang buatan Cina yang diberitakan berbahaya bagi kesehatan itu? Kembali Annette Nijs.

Annette Nijs: Sulit untuk mengatakan. pemerintah Cina harus meningkatkan kualitas barang buatan mereka. Pihak pembeli barang-barang buatan Cina harus memberlakukan standar kualitas mereka apabila memang tidak ada persyaratan mutu barang-barang buatan Cina itu. Pemberlakuan standar kualitas si pembeli, yang umumnya dari barat, harus pula diawasi.

Ketat
Peraturan yang jelas, pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat. Pemerintah Cina sendiri sementara ini telah melakukan kampanye menarik hati. Minggu depan sebuah delegasi Cina bertolak ke Amerika Serikat untuk membicarakan keamanan barang buatannya.

Menurut para pakar ekonomi, Cina tidak akan langsung terkena dampak negatif masalah ini. Permintaan mainan anak-anak, terlepas dari beberapa kasus, tidak akan banyak berkurang. Walaupun demikian, pemerintah Cina dengan tegas akan memerangi makanan dan barang-barang buatan Cina yang tercemar. Kampanye selama empat bulan jelas ditujukan untuk mencegah skandal baru dan memperbaiki kualitas barang-barang ekspornya.

Lain lagi komentar Jan Kemeling, seorang pengusaha Belanda. Menurutnya, belakangan kualitas barang-barang buatan Cina justru menjadi sangat baik. Di Shanghai, Jan Kemeling membuka kantor yang merancang dan mengembangkan barang-barang elektronika rumah tangga bagi pasar di Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Yang mempersulit barang-barang buatan Cina adalah persaingan sangat ketat antara pembeli barang-barang buatan Cina terutama di Amerika Serikat.

Jan Kemeling: Begini, perusahaan barat memberi order kepada sebuah perusahaan Cina untuk menghasilkan barang seharga 10 euro. Padahal si pengsuaha barat itu tahu, harga bahan dasarnya saja sudah 15 euro. Bisa dibayangkan apa yang dilakukan si pengusaha Cina untuk memproduksi barang tersebut dengan 10 euro dan juga masih harus ada untungnya. Si pengusaha Cina akhirnya membeli cat yang lebih murah, atau bahan logam yang lebih murah, dan sebagainya. Akhirnya kualitas barang tersebut merosot.

Jan Kemeling mengimbau supaya ada peraturan yang lebih ketat dan denda yang lebih besar kepada perusahaan-perusahaan yang menjual barang yang murah dengan kualitas rendah. Tanggung jawab juga berada di pundak perusahaan dan konsumen barat. Mereka harus sadar bahwa barang-barang buatan Cina tidak bisa selamanya murah, sementara harga bahan-bahan dasar terus melonjak.

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&dn=20070908074620

Tidak ada komentar:

Posting Komentar