Sabtu, 16 Oktober 2010

Etos kerja orang china

Saat ini RRC, dengan luas daratan 10 juta km2 (bandingkan Indonesia dua juta km2), berpenduduk 1,3 miliar, sekitar seperempat dari jumlah penduduk dunia. Untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang pesat, yang rentan membebani pertumbuhan perekonomiannya, pemerintah membatasi hanya satu anak saja untuk setiap keluarga. Bila lebih, keluarga tersebut harus menanggung biaya sendiri yang akibatnya akan sangat membebani perekonomian keluarga itu sendiri. Dari kebijakan keluarga berencana itu saja, RRC sudah memposisikan dirinya lebih kompetitif dengan negara-negara lainnya. Sejak kemerdekaan di tahun 1949, pemerintahan RRC yang komunis ini membuat program pembangunan per lima tahun.
Mao Tse Dong sebagai pemimpin tertinggi RRC menerapkan sistem perekonomian berlandaskan komunisme yaitu setiap warga negara mempunyai kesetaraan yang sama dalam tingkat kehidupannya, dengan memfokuskan kepada ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Dengan terjadinya kebangkitan ekonomi RRC yang fenomenal ini, sudah banyak orang memprediksi bahwa bahasa Mandarin akan mendominasi dunia selain bahasa Inggris. Yang lebih menakjubkan lagi, RRC sudah berani memprediksikan dirinya pada tahun 2020 perekonomiannya akan melampaui perekenomian AS. Fenomena bangkitnya perekonomian RRC bukan seperti membalikkan tangan, tetapi pasti ada tangan-tangan para pemimpin di RRC yang menangkap visi-misi Deng Xiao Ping yang melaksanakannya dengan determinasi yang tinggi dan dengan tangan yang dingin.
Beberapa bentuk etos kerja orang china adalah sebagai berikut:
Masalah keuangan :
Orang Cina, kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang diinvest lagi di bank, beli Saham, atau dibungain. Uang yang disimpan ke bank bisa mencapai 75%-80% dari gaji.
Masalah pekerjaan:
Orang Cina, sepulang bekerja langsung pulang ke rumah, masak sendiri, tidak pernah makan. Kalau disuruh lembur tidak pernah menolak, malah sering menawarkan diri untuk kerja lembur. Kalau disuruh kerja hari sabtu atau hari minggu juga pasti mau. Kadang-kadang dia malah kerja part-time (bukan sebagai pegawai penuh) di perusahaan lain untuk menambah uangnya.

*** Kebanyakan, orang Cina yang kerja kantoran (sebenarnya Korea dan Jepang juga) muda-muda sudah bisa naik mobil bagus dan bisa mulai beli rumah mewah. walaupun orang tuanya bukan konglomerat dan bukan mafia di Cinatown. Malah mereka beli barang senangnya cash, bukan kredit. Soalnya mereka simpan duitnya benar-benar tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain.
Perbandingan antara sejarah kebudayaan cina dan Indonesia JAMAN DULU

Bangsa cina adalah bangsa yang bangga dengan bangsanya, karena kebudayaan cina adalah salah satu kebudayaan yg tertua di dunia, hampir setahaf dengan Mesopotamia dan Mesir. Karena itu kebudayaan cina itu benar-benar menempel di sanubari nya. Susah sekali untuk melepaskan kebudayaan tersebut karena memang betul kebudayaan mereka itu hebat, terus terang, kalau kita bandingankan dengan kebudayaan kita (pribumi Indonesia ) kita tidak bisa mengalahkan kebudayaan orang cina. Dan memang kebudayaan mereka sudah diakui dunia.

Menurut salah satu Journal of Archeology terkemuka di dunia, orang Melayu itu unsurnya lebih banyak mengarah ke bangsa Mongol atau Cina.
Jadi bangsa Indonesia itu sebenarnya Cina, walaupun secara biologis dan evolusis, ada unsur-unsur dari India dan Arab di darah orang pribumi.

Tetapi orang Indonesia (Melayu) itu sebenarnya genetik nya lebih dekat ke orang Cina. Orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya, sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita, biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di Indonesia .

Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri, walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi.
Reference:
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/etos-kerja-orang-china.htmlv
http://training-ethos.blogspot.com/2007/12/etos-kerja-cina.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar