Senin, 15 November 2010

Etika dan Pasar Bebas

Pasar Bebas dan Hak:John Locke (1632-704)
• Merupakan pendukung sistem pasar bebas tak teregulasi.
• Dua hak alami yang dilindungi pasar bebas:hak atas kebebasan dan hak atas properti.
• Hak atas kebebasan; setiap individu bebas mempertukarkan barang secara sukarela tanpa paksaan pemerintah.
• Hak atas properti; setiap inidvidu bebas memutuskan apa yang akan dilakukan dengan apa yang dimilikinya tanpa intervensi pemerintah.

Karakteristik Pasar Bebas:
• Adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku bisnis.
• Ada aturan yang fair, transparan, konsekuen dan objektif.
• Ada peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dan fair.
• Adanya pemerataan ekonomi.
• Memberi peluang yang optimal bagi perwujudan kebebasan manusia.

Peran Pemerintah dalam Pasar Bebas
• Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak yg dilanggar & menegakkan keadilan.
• Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur.

Etika global
Apabila pola pergerakan investasi dan hasil produksi, misalnya, mengalami perubahan drastis, perlu diperhatikan berbagai hal. Pertama, tindakan tertentu dari suatu pemerintahan sebuah negara untuk melindungi tujuan nasionahiya akan mengakibatkan menurunnya kesejahteraan secara global. Meskipun tindakan itu memberikan manfaat bagi ekonomi domestiknya, tidak dapat dimungkiri bahwa net cost akan muncul di tempat lain.
Kedua, harus disadari bahwa negara, memiliki fungsi legitimasi Sjang menimbulkan gejala untuk korporasi global. Maka", muncullah pertanyaan, bagaimana membedakan anta-rangsiegilunasi pemerintah dengjJji fungsi mendorong kesejahteraan dunia.
Ketiga, konflik akan muncul antara pemerintah berbagai negara dan antara berbagai kepentingan usaha. Apabilakon-flik ini terus berlangsung, yang terjadi adalah terabainya kesejahteraan masyarakat. Maka, solusi apa yang yang harus diambil?
Menurut Bergsten dan Graham, dua ahli ekonomi pembangunan dan politik, menegaskan bahwa diperlukan semacam konklusi, yakni adanya strategi untuk restrukturisasi dan tertib internasional untuk menjamin terbentuknya pola investasi internasional beserta barang-barang produksinya, di mana alokasi yang tidak efisien dapat dihindarkan agar nasib rakyat miskin di dunia tidak terabaikan, kesejahteraan masyarakat dunia dapat tercipta, dan jurang ketidakadilan antarnegara dapat dipersempit.
Yang terpenting adalah diperlukan bangunan etika global yang berperan mem-6acfc up setiap penyelewengan yang terjadi di belantara pasar bebas.Kemiskinan, kemelaratan, dan ketidakadilan yang terdapat di dunia yang menimpa negara-negara miskin hakikatnya tidak lagi akibat kesalahan negara-negara bersangkutan sehingga itu pun menjadi tanggung jawab global pula. Kesejahteraan bersama dan keadilan global pun merupakan sebuah fiksi moral dan wujud perilaku etis global pula.
Kesejahteraan dan keadilan global merupakan sesuatu yang tercipta oleh keharmonisan berbagai kepentingan yang selalu memerhatikan nilai-nilai moral dan tata etika yang dianut umum.Maksudnya, perilaku etis global adalah perilaku negara-negara yang bertanggung jawab atas nasib masyarakat dunia. Negara-negara yang bertindak etis adalah negara-negara yang bertanggung jawab atas nasib dunia yang pincang akibat menggelindingnya pasar bebas ini. Jika ini terjadi, perwajahan ekonomi dan politik global tidak akan kehilangan rona kemanusiaannya.

sumber :
http://bataviase.co.id/detailberita-10576320.html

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Pelaporan dan pemeriksaan
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal:
Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)
Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
Verite, acuan pemantauan
Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000
Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.


Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR
• Sumberdaya manusia
• Manajemen risiko
• Membedakan merek
• Ijin usaha
• Motif perselisihan bisnis


Contoh Perusahaan Yang Menerapkan CSR dan Penerapannya.

Sebagai bentuk komitmen Indosat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, Indosat telah melaksanakan berbagai progam yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih baik.
Corporate Social Responsibility yang di lakukan tidak terbatas hanya pada pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat pada umumnya, namun juga menyangkut tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Kepedulian terhadap pelanggan, pengembangan Sumber Daya Manusia, mengembangkan Green Environment serta memberikan dukungan dalam pengembangan komunitas dan lingkungan sosial. Setiap fungsi yang ada, saling melengkapi demi tercapainya CSR yang mampu memenuhi tujuan Indosat dalam menerapkan ISO 26000 di perusahaan.




Penerapan CSR Indosat mencakup 5 inisiatif, yang dilakukan secara berkesinambungan yaitu:

rganizational Governance

Penerapan tata kelola Perusahaan terbaik termasuk mematuhi regulasi dan ketentuan yang berlaku, berlandaskan 5 prinsip: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, interpendensi dan kesetaraan.

Consumer Issues
Menyediakan dan mengembangkan produk dan jasa telekomunikasi yang memberikan manfaat luas bagi pemakainya, layanan yang transparan dan terpercaya.

Labor Practices
Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan antara Perusahaan dan karyawan serta pengembangan sistem, organisasi dan fasilitas pendukung sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Perusahaan.

Environment
Mengembangkan budaya Peduli lingkungan termasuk upaya-upaya nyata untuk mengurangi penggunaan emisi karbon dalam kegiatan perusahaan.

Community Involvement
Ikut mengembangkan kualitas hidup komunitas dalam hal kualitas pendidikan sekolah dan olahraga, kualitas kesehatan, serta ikut serta dalam mendukung kegiatan sosial komunitas termasuk bantuan saat bencana/musibah.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://www.indosat.com/corporate_responsibility

Contoh Konflik dan Penyelesaiannya

Profilia menang sengketa merek dagang Profit Tank


JAKARTA: PT Profilia Indotech, perusahaan yang bergerak di bidang produksi tangki untuk penampungan dan penyimpanan air, diketahui memenangi perkara sengketa pembatalan merek Profit Tank dan logo P.
Majelis hakim dinilainya telah membuat pertimbangan hukum dan putusan yang tepat dan adil, mengingat selama ini adanya persamaan merek antara kedua pihak.
Persamaan merek itu, katanya, telah menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat bagi perusahaan itu dan juga telah merugikan konsumen karena konsumen banyak yang keliru dalam membedakan antara produk penggugat dan tergugat.
Sebelumnya, dalam gugatan No.01/MEREK/2010/PN.NIAGA.SBY, PT Profilia Indotech melayangkan gugatan terhadap salah satu pengusaha lokal, yakni Teddy Susanto Tjiptodinoto di Pengadilan Niaga Surabaya.
Dalam gugatan itu, penggugat meminta pengadilan agar membatalkan merek dagang Profit Tank dan Logo P daftar No.493277 tertanggal 9 November 2001, yang terdaftar atas nama tergugat.
Pasalnya, penggugat mengklaim tergugat telah beriktikad tidak baik dalam mendaftarkan merek dagang tersebut, karena mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Profil Tank dan Logo P milik penggugat.
PT Profilia mengklaim bahwa merek dagang Profil Tank dan Logo P merupakan bagian tidak terpisahkan dengan nama badan hukum perusahaan itu yang telah didirikan sejak 15 Juli 1991.
Sebagai lambang jaminan mutu dan sarana promosi, menurut penggugat, lantas pihaknya menggunakan merek dagang yang dimaksud dan telah mendaftarkan merek Profil Tank Daftar No.321676 tertanggal 4 Mei 1992 dan diperpanjang di bawah No.496351 tertanggal 31 Desember 2001 untuk melindungi barang dalam kelas 21 seperti tangki penampung air.
Selain merek dagang Profil Tank, penggugat juga mengklaim pihaknya telah mendaftarkan merek dagang Logo P Daftar No.321677 tertanggal 4 Mei 1992 dan diperpanjang di bawah No.496352 tertanggal 31 Desember 2001 untuk melindungi barang dalam kelas 21.

Contoh artikel di atas konflik yang terjadi karena PT Profilia Indotech yang menggugat kesamaan merk yaitu merek Profit Tank dan logo P. PT Profilia mengklaim bahwa merek dagang Profil Tank dan Logo P merupakan bagian tidak terpisahkan dengan nama badan hukum perusahaan itu yang telah didirikan sejak 15 Juli 1991. karena kesamaan merek itulah yang menyebabkan adanya gugatan.. dan dalam hal ini PT Profilia Indotech memenangkan gugatan tersebut.
Dalam kasus seperti ini, jalan keluar yang harus ditempuh memang harus menempuh melalui pengadilan, karena kedua belah pihak bisa saling memberikan bukti otentik dan saksi sehingga akan bisa diputuskan masa yang benar dan mana yang salah sehingga konsumen yang memakai produk tersebut tidak merasa dirugikan dengan adanya persaingan merek tersebut.

sumber : http://www.dgip.go.id/ebscript/publicportal.cgi?.ucid=376&ctid=23&id=3516&type=2

Contoh Konflik dan Penyelesaiannya

Sabtu, 06 November 2010

Iklan Axis Edisi Melahirkan

Buat anda yang pernah melihat iklan operator Axis terbaru di televisi mungkin mempunyai persepsi berbeda dalam menilainya.

Namun, saya mempunyai pendapat bahwa iklan yang disajikan ada unsur komedinya. Iklannya sendiri menggambarkan seorang bapak yang sedang bingung mau menelpon siapa yang mungkin dicari yang paling murah. Pada saat yang sama bayinya lahir dan lucunya muka bayi tersebut sudah tanpak seperti bapak-bapak yang berkumis yang menyuruh bapaknya untuk memakai axis karena bertarif murah. Bahkan di iklan tersebut menyebutkan bahwa biaya nelpon Rp. 0 untuk semua operator, gratis 10.000 sms/hari dan gratis internet 10MB/hari. Tapi sebenarnya dalam iklan itu tidak dijelaskan secara rinci ketentuan yang berlaku. Pasti sebagian orang yang baru melihat iklan tersebut akan langsung tergiur dengan iming-iming bonus tersebut dan mau mencoba memakainya. Untuk sms sendiri memang memberikan bonus 10.000 sms tapi untuk internet sebenarnya bukan bonus, tapi membeli paket dengan harga yang telah ditentukan. Sedangkan untuk telepon ketentuan yang berlaku sangat rumit. Tarif gratis bisa dinikmati setelah bayar sesuai ketentuan. Dalam hal etika iklan Axis ini bagusnya tidak menyinggung provider lain seperti yang dilakukan kebanyakan iklan provider. Iklan Axis dibuat seunik dan selucu mungkin sehingga tampak lain dari pesaingnya.
menurut saya bebas-bebas aja sebuah iklan berekspresi dan berkompetisi dalam pasar persaingan sempurna dalam bentuk apapun asal sesuai dengan etika bisnis.